<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20981957\x26blogName\x3dsikunyuk\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://sikunyuk.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://sikunyuk.blogspot.com/\x26vt\x3d-6106794070155496258', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>




Friday, January 20, 2006
---------------------

Kekuatan Emosi

ingin aku menerkam televisi,
ada berapa pribadimu?lupakan saja,
camar-camar dari pantai matahari
ombak matahari, laut matahari: akulah matahari
(sebuah cahaya membusuk dalam mulut seorang bocah)
kita adalah kenangan penuh anjing
bintang-bintang membakar kelaminnya
inilah setangkai kucing yang tak henti mengunyah airmata
hopla!, kegelapan adalah cahaya
sebuah ruang adalah susu api yang kau minum tadi pagi
ya-ya-ya, aku adalah sebatang rokok: berapa harga
dirimu?, tak ada realita?
angsa-angsa bulan meraung di jantung tanda baca
tak ada rahasia: kita tak pernah mencatatnya, ya Allah,
semua ini hanyalah peristiwa, siklus pahit duka
epitaf kosong kebahagiaan
nisan angkuh para raja dan dewa-dewa, tak ada lagi realita,
tak ada lagi tiada
kita terus saja mengalami kematian bahasa
dan kami tak henti melahirkan nama-nama, siapa dia?
dia: hanyalah sepotong tuhan yang mencabik namanya,
hopla!, maka kita melupakan kau
maka kau melupakan kita maka kita berlari dalam aku dalam kau dalam dia
maka kita adalah terus-menerus bukan-kita.
Ana al-Haqq!, Om Swastiastu!, Bullshit!, Diamlah!

---------------------

3 Comments:

Anonymous Anonymous said...

akhirnya.. bisa komen juga..
tapi itu siapa yg berdiri gelap-gelapan?

January 22, 2006  
Anonymous Anonymous said...

iya yaa sapa tuh? yg pasti bukan gue...

January 23, 2006  
Anonymous Anonymous said...

itu dewa dari leuwinanggung

January 23, 2006  

Post a Comment

<< Home

---------------------

[ L I N K ]