<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20981957\x26blogName\x3dsikunyuk\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://sikunyuk.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://sikunyuk.blogspot.com/\x26vt\x3d-6106794070155496258', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>




Tuesday, February 14, 2006
---------------------

½ love you

afrika (Ek het jou lief, Ek is lief vir jou)
Arabic (Ana Behibak -to male- Ana behibek -to female-)
Batak (Holog do rohangku tu ho)
Belanda (Ik hou van jou)
Cantonese (Ngo oi ney)
Filipino (Mahal kita/Iniibig kita)
French (je taime) -edit by ybbr53-
Germany (Ich Liebe Dich)
Gujarati (Hoon tane pyar)
Indonesia (Saya cinta padamu)
Italian (Ti amo/Ti voglio bene)
Javanese (Kula tresna sampeyan)
Korean (Sarang-hae, sarang-haeyo, sarang-hamnida)
Malaysia (Saya cintakan mu)
Sundanese (Abdi bogoh k anjeun)
Spanish (Te quiero/te amo)
Swedish (Jag äskar dig)
Tahitian (Ua Here Vau Ia Oe)
Turkish (Seni seviyorum)
Ukrainian (Ja tebe koKHaju)
Vietnamese (Em yĕu an, anh yĕu em)

(silahkan nambahkan yang tau di coment yaa)

---------------------
Saturday, February 11, 2006
---------------------

wanita dengan tato kupu-kupu

Wanita dengan tato kupu-kupu didadanya itu duduk menatap bintang gemintang dari dalam jendela kamarnya. Angin yang berhembus lembut menyibak lembaran rambutnya yang panjang mengurai dan senyum tipis yang tersungging kecil merontokkan dedaunan pohon jati. Senyumnya mengingatkan ku pada seorang agen intelegen Jerman yang bernama Margaretha Gertruida Zelle kemudian agen itu merubah namanya sendiri menjadi Matahari.

Meski demikian, wanita yang bertato kupu-kupu didadanya itu bukan Matahari, namun dia mempunyai persamaan. Dia menginginkan kehidupan baru, sama halnya dengan "matahari" yang membuka lembaran baru kehidupan.

Rambutnya hitam terurai, matanya tajam, leher yang jenjang bergulir halus dengan jelas terlihat, gaun tidur tipis yang digunakannya membuat jantung yang melihatnya berdetak tak beraturan, itulah daya pikatnya. Meski ditutupi gaun tidur yang begitu tipis, tetapi gambar kupu-kupu yang seperti terbang didadanya itu masih jelas terlihat.

Yaa... kupu-kupu itu seakan-akan siap terbang menuju bintang-bintang. Melepaskan segala kegundahan dan tanda tanya pada sang malam. Beriringan menuju suatu tempat kupu-kupu itu menembus gelapnya malam. Anehnya kupu-kupu itu berterbangan dengan mengeluarkan semburat cahaya seperti kunang-kunang. Oh... indahnya malam ini.

Perempuan itu masih berdiri dengan dada yang terbuka memandang bintang gemintang, tato kupu-kupu didadanya yang menghilang, hanya ada kulitnya yang putih mulus. Aku ingin sekali membayangkan yang ngga-ngga tentang perempuan itu.

Ah... wanita dengan tato kupu-kupu didadanya.
(bersambung)

---------------------
Wednesday, February 08, 2006
---------------------

Lagu Cinta

"aku tak tahu harus mulai dari mana"

kenapa saat ini merasa mengambang-ngambang bagaikan senja yang berwarna kekuningan dengan semburat warna keemasan yang menawan.. terus mengambang-ngambang diantara harapan, keinginan dan katarsis.

"aku tak tahu harus menulis apa"

begitulah sepertinya aku tak diizinkan untuk menulis. tetapi hati ini tetap saja ingin mengguratkan kata-kata hingga tangan seperti kaku, tak mampu tuk menuliskan uraian baris kata-kata. Ahh sudahlah kutulis saja.

"ditanganku duka ditanganku suka"

duka dan suka selalu saja mengiringi tiap napas yang kuhembuskan. tak percaya pada kenyataan yang semakin hari mengeriputkan jari jemari serta harapan yang telah lama terpendam begitu lama begitu dalam dan menjadi lumut.

"lagu cinta ingin ku nyanyikan"
"namun lidahku kaku hatiku beku"

rasanya ingin menyanyikan lagi sebait lagu yang pernah dinyanyikan dulu. karena aku pikir jika bernyanyi kita bisa melambungkan perasaan terbang menuju angkasa biru. mengingatnya lagi apalagi menyanyikan berarti berani membuka kebekuan rasa yang selama ini tetap mengkristal bersama kejutan nadi yang perlahan pupus... ahh tenang sajalah.

"aku rindu"
"aku tak tahu lagu cinta dimana kamu"

mungkin aku pengecut sampai tak mau lagi membuka masa lalu itu. ketakutan yang amat sangat seperti mengejar-ngejar sampai lelah tak tahu harus berbicara apa. kalut, takut, diam.

"mencari apa yang dicari"
"menunggu apa yang ditunggu"
"aku merasa dikejar waktu"

uhm... begitulah setiap kali aku berkata cinta ada saja yang bilang bokis!. jujur aku bingung lepas arah saat ini... tak tahu apa yang mesti ku perbuat hanya menunggu yang tak tahu apa yang ditunggu. hanya menjalani apa yang tak tahu harus dijalani. penantian tak pernah bisa mencairkan waktu. tapi tetap saja aku menunggu.

"dari mana kamu datang"
"akutak mendengar langkahmu"
"lagu cinta"
"pelan-pelan bangunkan aku"

kulihat rokok yang berada terselip di jari sudah habis ludes... ternyata aku baru saja tidur... kini terbangun lalu kuputar lagi lagu ini. lagu cinta by iwan fals. masih seperti kemarin

---------------------
Monday, February 06, 2006
---------------------

Kartun Nabi Muhammad

Encyclopedia Americana edisi 1960-an pernah memuat entri tentang Nabi Muhammad yang disertai gambar; padahal ajaran Islam melarang gambar Nabi Muhammad. Tapi ada sejumlah hadis sahih yang menggambarkan sosok nabi umat Islam itu, sehingga seorang pelukis bisa memindahkannya ke dalam sebuah gambar. Dalam ensiklopedia itu, Nabi Muhammad digambarkan sebagai seorang yang berperawakan gendut, pendek, dan memakai sorban tinggi. Dia memegang sebuah kitab -- maksudnya Al-Quran -- sedangkan tangan kirinya menggenggam sebilah pedang Arab yang melengkung itu. Gambar itu mirip sebuah foto dan bukan berupa sketsa atau gambar naturalis ala Basuki Abdullah.

Dalam kitab kumpulan hadis sahih himpunan KH Moenawar Cholil dan M. Hasby Assidieqy ebagaimana diceritakan oleh sahabat-sahabatnya, Nabi digambarkan sebagai orang yang berkulit putih dan berwajah rupawan. perawakannya tinggi semampai. Jika berdiri di antara sahabat-sahabatnya, dia selalu tampak lebih tinggi walaupun tidak terlalu jangkung. Ia memelihara jenggot sedikit, tapi tidak berkumis, apalagi berewok. Rambutnya panjang sampai kebahu alias gondrong. Jika berjalan, ia bagaikan seorang yang lagi menuruni gunung karena cepat. Ia tidak mungkin gendut seperti stereotipe syekh padangpasir. Sebab, ia punya kebiasaan berpuasa sehari dan tidak berpuasa hari berikutnya. Ia selalu berhenti makan sebelum merasa kenyang. Ketika berbuka puasa pun, ia hanya memakan dua butir kurma. Dengan diet ketat seperti itu, tak mungkin ia gendut. Sekali-kali ia bukanlah seorang hedonis.

Nabi selalu menghiasi wajahnya dengan senyum. Jika berpapasan dengan orang, ia mendahulukan uluk salam. Ia mengasihi anak-anak kecil. Suka menyanjung orang dan punya kebiasaan mengunjungi orang yang lagi sakit, ia pun tidak pernah marah, seklalu mengendalikan emosi, karena pedomannya adalah sabar. Pernah para sahabatnya yang marah kepada orang Yahudi meminta agar Nabi mengutuk mereka, Tapi Nabi menjawab, "Tidak, Aku diutus tidak untuk mengutuk, tapi membawa rahmat." Pernah pula malaikat menyarankan kepada Nabi untuk mendoakan orang-orang Thaif agar dibinasakan Tuhan. Tapi Nabi menolak, padahal beliau telah dilempari batu dan jatuh ke lubang hingga hampir saja mati. Malah Nabi memohon agar dosa-dosa mereka diampuni karena "mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan".

Kartun yang dimuat dalam majalah Denmark Jyllands-Posten, yang menggambarkan Nabi sebagai orang yang berewokan dengan sorban ditempeli bom, tentu "jauh panggang dari api". Gambar Nabi dalam ensiklopedia yang membawa kitab juga tidak mungkin. Sebab, hingga wafatnya, wahyu Tuhan belum dikodifikasi dalam sebuah kitab, seperti Al-Quran yang tampak dalam gambar itu. Gambar dalam eksiklopedia itu memang tidak dimaksudkan sebagai sebuah potret, tapi hanya sebuah karikatur. Unsur-unsur gambar itu tidak pula didasarkan pada hadis, melainkan dari gambaran seorang Arab padang pasir Arab Saudi yang sebenarnya berlambangkan teks syariat dan pedang. Orang Barat tentu akan terkesan bahwa bendera itu melambangkan otoritarianisme: syariat ditekgakkan dengan pedang.

Gambar kartun majalah Denmark itu juag didasari kesan sang kartunis mengenai umat Islam yang sekarang ini diidentikkan dengan terorisme bom dan sikatp-sikatp kekerasan. Kartun itu juga merupakan karikatur tentang umat Islam di dunia seperti yang umum dilihat oleh orang Barat. Kartun yang karikaturis itu oleh umat Islam dianggap sebagai sebuah penghinaan. Padahal kartun itu bukanlah sebuah penghinaan melaikan sebuah kritik. Dengan menampilkan Nabi Muhammad sebagai simbol, ternyata perhatian umat Islam di seluruh dunia sungguh-sungguh tergugah dan bahkan marah. Sebenarnya masyarakat Barat sendiri sudah terbiasa dengan karikatur yang mencemooh kristianisme, khususnya katolikisme. Tapi mereka tidak marah berar karena karikatur itu ditanggapi sebagai kritik, bukan penghinaan.

Namun, barangkali sudah diperhitungkan oleh redakturmajalah tersebut bahwa kartun itu akan menimbukan kemarahan yang diwujudkan dengan tindakan kekerasan. sikap se[perti itulah yang diharapkan akan timbul sehingga memberikan bukti bahwa gambaran kartun itu tentang umat Islam memang benar. Kemarahan umat Islam memang wajar-wajar saja, bisa dipahami. Tapi seharusnya umat Islam juga melakukan isntropeksi, apakah kartun itu memang menggambarkan umat Islam. Diindonesia, gambaran tentang Islam yang garang itu memang mencerminkan realitas. Misalnya, umat Islam mayoritas menyerbu perkampungan Ahmadiyah,membakar rumah dan masjid, menutup rumah ibadah umat Kristen,melakukan aksi sweeping terhadap tempat yang diaanggap sebagai sarang maksiat, dan menghukum orang yang punya pandangan yang bertentangan dengan akidah mayoritas umat Islam.

Di hadapan aksi-aksi kekerasan itu, organisasi bersar umat Islam, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah atau Nahdlatul Wathon di Lombok, tidak melakukan usaha apa pun untuk mencegah berkembangnya aksi kekerasan. Bahkan mereka cenderung menyetujui walaupun mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang sifatnya melundungi diri dari tuduhan menyetujui radikalisme. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin bahkan pernah membuat pernyataan bahwa dia adalah peluindung gerakan Islam radikal, tapi di tempat lain mengatakan dirinya sebenarnya berpahaman liberal dan pluralis.

Organisasi-organisasi dominan itu sebenarnya telah kehilangan kendali kepemimpinan. Itulah sebabnya, berbagai kelompok umat Islam mengambil langkah sendiri-sendiri. Partai Keadilan Sejahtera dan Front Pembela Islam menghimpun massa dan mengajak umat Islam agar tidak mengkonsumsi produk-produk Denmark. Sebenarnya sangat disangsikan apakah kampanye antiproduk Denmark itu akan efektif. Mungkin masyarakat akan cuek saja. Tapu seandainya itu berhasil, produk-produk Denmark akan tidak laku. Akibatnya, perusahaan-perusahaan di Indonesia akan ditutup saja dan pindah ke Vietnam dan Kamboja, yang dianggap lebih aman. Jika perusahaan-perusahaan itu hengkang dari Indonesia, akan terjadi pemutusan hubungan kerja. Akhirnya, rakyatlah yang menjadi korban dan menderita. Sekarang ini orang-orang kedutaan Denmark sudah diperintah untuk meninggalkan Indonesia. Pemerintah Indonesia diperkirakan tidak mampu melindungi warga asing. Sasaran demonstrasi sudah pula meluas kepada Amerika dan Inggris. Mungkin akan ada aksi-aksi bom lagi. Indonesia akan dipandang tidak aman bagi penanam modal asing. Sementara itu, pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono - Jusuf Kalla berusaha membujuk modal asing. Jika perkembangan itu terjadi, yang terpukul bukan hanya rakyat, tapi juga pemerintah.

Berhadapan dengan sikap umat Islam yang tidak cerdas dan tidak dewasa itu, organisasi-organisasi bersar Islam, apalagi Majelis Ulama Indonesia, tidak mampu berbuat apa-apa dan tidak melaksanakan kepemimpinan. mereka sudah tersandera oleh umatnya sendiri. Mereka tidak lagi memimpin, tapi disandera oleh emosi massa yang tidak bisa dikendalikan. Dilihat dari sudut ini, kartun yang sederhana itu telah berhasil mencapai tujuannya.


Koran Tempo, Jumat, 10 Februari 2006
M. Dawam Rahardjo
Presiden The International Institute Of Islamic Thougjt, Indonesia

--------------------- ---------------------

Aku Benci Telepon Genggam

Hand Phone atau telepon genggam 15 tahun yang lalu menjadi barang yang begitu mahal dan jarang orang yang punya. Jangan kan untuk memilikinya, melihatnya pun aku belum pernah.

Dan hari ini, yaa saat ini diperadaban manusia yang makin lupa akan batas-batas kehidupan. Aku takut dengan telepon genggam. Takut sekali... karena ku pikir telepon genggam adalah mesin perusak alam, bahkan pembunuh manusia.

Sering aku dengar cerita orang dan baca di surat kabar kalau telepon genggam bisa membuat jarak menjadi dekat, waktu pun disulap menjadi singkat. Anehnya aku masih saja merasa telepon genggam adalah mesin pembunuh.

Awalnya telepon genggam merupakan sarana informasi, seperti kangen-kangenan dua kekasih, alat penanya jarak jauh yang ampuh. Biasanya perbincangan melalui telepon genggam seperti:

"halo, apa kabar?"
"lokasimu dimana sekarang, aku kesana yaa?"
"kangen nih, bisa ketemuan ngga?"

lalu

"kamu lagi apa sayang?"
"pakai bra nomor brapa say?"
"bisa ngga kamu kekamar aku nginap?"
"jangan lupa beli kondom loh?"

dan

"Bangsat.. lu... jangan telepon-telepon lagi!"
"woi... loe bayar tuh kartu kredit!"
"anda mendapatkan hadiah... hubungi bla...bla...bla"
"kita putus saja yaa sampai disini aku sudah ada yang baru."

begitulah... hingga mesin perusak dan pembunuh itu dimulai dari angka lima. Saat itu matahari setengah condong, diseberang sana:

"pencet angka 5 (lima)"

maka meledaklah hotel JW Marriot, maka hancurlah Cafe di Bali, meledaklah Jimbaran, terbakarlah Ambon, sengsaralah rakyat miskin, Matilah semua orang, hancurlah manusia, Jayalah Penghancura.

begitu mudahnya menghancurkan manusia, bangunan, bahkan alam.

Aku termenung dan bertanya... jika memang telepon genggam penyebab ini semua... mulai saat ini aku benci telepon genggam.

"Wan... Loe sekarang dimana?"

klik.... ngung..ngung...ngung... kumatikan telepon genggam ini.

---------------------

---------------------

[ L I N K ]